Judul penelitian ini adalah Peran Generasi Z Melestarikan Kearifan Lokal Mpara Pade Dayak Mali Untuk Memperkokoh Persatuan di Kabupaten Sanggau. Tujuan khusus penelitian ini adalah 1) Nilai-Nilai Apa Saja Yang Terkandung Pada Kearifan Lokal Mpara Pade Dayak Mali; 2) Bagaimanakah Realita Generasi Z Dalam Melestarikan Mpara Pade Dayak Mali; 3) Apakah Kearifan Lokal Mpara Pade Dayak Mali di Desa Lumut Dapat Memperkokoh Persatuan diKabupaten Sanggau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Kualitatif
Deskriptif, penelitian deskriptif menunjukan bahwa gejala yang diteliti dalam penelitian ini sudah diolah lagi oleh peneliti. Data dan jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui Sekretaris Desa Lumut, Kepala Dusun, Generasi Z, Ketua Adat Desa Lumut dan Masyarakat Desa Lumut, sedangkan data sekunder berupa dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Teknik Observasi Langsung, Teknik
Komunikasi Langsung, dan Studi Dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah panduan observasi, panduan wawancara dan dokumentasi. Pada penelitian ini menggunakan Teknik keabsahan data yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisa data yaitu data collection, reduction, data display, conclusion drawing/verification.
Kesimpulan penelitian ini berdasarkan hasil penelitian yaitu: 1) Nilai-nilai yang terkandung pada kearifan lokal Mpara Pade pada masyarakat Dayak Mali Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau, tercermin dalam bentuk sikap yaitu: Nilai
Kebersamaan (kekeluargaan), Nilai Rela Berkorban, Nilai Kesetiakawanan, Nilai Toleransi, Nilai Moral, Nilai Penghargaan Kepeda Lelulur terhadap warisan leluhur, Nilai Gotong Royong, Nilai Kerohanian (keagamaan). 2) Realita Generasi Z melestarikan kearifan lokal Mpara Pade Dayak Mali yaitu: Culture Experience menunjukan bahwa generasi z (anak muda) yang ada diDesa Lumut ikut andil dalam pelaksanaan kegiatan Mpara Pade. Culture Knowledge, menunjukan bahwa
bahwa generasi z (anak muda) yang ada diDesa Lumut sebelum pelaksanaan Mpara Pade dimulai mereka membuat pusat pengumuman kegiatan Mpara Pade disosial media. Culture Social menunjukan bahwa generasi z (anak muda) yang ada diDesa lumut peduli terhadap apa yang terjadi disekitarnya. 3) Kearifan Lokal Mpara Pade Dayak Mali dapat Memperkokoh Persatuan diKabupaten Sanggau. Dengan dilaksanakan Mpara Pade Dayak Mali masyarakat yang ada diberbagai tempat
berkumpul bersama, sehingga sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, terutama membangun solidaritas antar sesama masyarakat dengan yang lainnya, juga sebagai wadah untuk menjalin silahturahmi masyarakat dari berbagai etnis lainnya sebagai wujud keberagaman dalam merajut persatuan serta mewujudkan kebersamaan yang harmonis dan toleran sehingga terciptanya kerukunan dalam masyarakat diKabupaten Sanggau dan sekitarnya.