Permasalahan dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran masih menggunakan model ceramah, penggunaan
media pembelajaran masih jarang digunankan, kemampuan berpikir kritis yang masih kurang serta penggunakan perangkat digital masih jarang digunakan. Sehingga kurang merangsang kemampuan berpikir kritis dan kemampuan literasi
digital siswa. Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kritis peserta didik yang diajar menggunakan model SETS berbantuan E-Modul dan yang diajarkan menggunakan pembelajaran Direct Instruction pada materi invertebrata di kelas X SMA Ngabang dan untuk mengetahui kemampuan literasi digital peserta didik yang diajarkan menggunakan model pembelajaran SETS berbantuan E-Modul dan yang diajarkan menggunakan menggunakan pembelajaran Direct Instruction pada materi invertebrata di kelas X SMA Ngabang. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel bebas dalam penelitian ini adalah model SETS berbantuan e-modul dan Direct Instruction sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan kemampuan literasi digital
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan posttest only control grup design. Penelitian ini dilakukan dikelas X MIPA SMAN 1 Ngabang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling dengan Uji Bartlet dengan 2 sampel kelas yaitu kelas X MIPA D sebagai kelas eksperimen dan X MIPA E sebagai kelas kontrol. Data diperoleh melalui tes kemampuan berpikir kritis dan angket kemampuan literasi digital siswa. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, normalitas, homogenitas, uji t, dan effect size menggunakan Microsoft excel.
Kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan model SETS (Science, Environment, Technology and Society) berbantuan e-modul yaitu memiliki nilai rata-rata berpikir kritis dengan presentase 63% dengan kriteria kritis; 2) Kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan model Direct intruction yaitu memiliki nilai rata-rata berpikir kritis dengan presentase 48% dengan kriteria kurang kritis; 3) Kemampuan literasi digital peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan model SETS (Science, Environment, Technology and Society) berbantuan e-modul yaitu memiliki nilai rata-rata 74,3% dengan kriteria tinggi; 4) Kemampuan literasi digital peserta didik menggunakan model pembelajaran biasa atau Direct intruction memiliki rata-rata 74% dengan kriteria tinggi; 5) Kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen dengan menggunakan model SETS (Science, Environment, Technology and Society) berbantuan e-modul lebih baik dibandingkan peserta didik kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran
Direct instruction; 6) Kemampuan literasi digital kelas eksperimen dengan menggunakan model SETS (Science, Environment, Technology and Society) berbantuan e-modul sama-sama baik pada kelas kontrol yang menggunakan model
pembelajaran Direct instruction,sehingga tidak terdapat perbedaan.