Penelitian ini berjudul “Pengembangan Modul Praktikum Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Proses Sains Pada Materi Jamur Kelas X Di SMA Negeri 1 Jongkong”. permasalahan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan LKS belum menampilkan struktur tubuh jamur secara morfologi dan anatomi sehingga membuat siswa tidak mudah memahami materi jamur. LKS tidak menggunakan petunjuk penggunaan modul sehingga mengakibatkan siswa kurang dalam memecahkan masalah secara kelompok. Hasil pra obsevasi pada saat praktikum Biologi yang dilakukan oleh guru menunjukkan bahwa KPS siswa hanya 50% sehingga nilai KPS siswa masih rendah dan kurangnya media pembelajaran. Jadi perlu diperbaiki lagi pada LKS yang akan membantu siswa dalam mengelompokkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi dan peranannya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui kelayakan modul praktikum berbasis Problem Based Learning (PBL) terhadap keterampilan proses sains pada materi jamur kelas x di SMA Negeri 1 Jongkong. 2) Mengetahui
kepraktisan modul praktikum berbasis Problem Based Learning (PBL) terhadap keterampilan proses sains pada materi jamur kelas x di SMA Negeri 1 Jongkong. 3) Mengetahui keefektifan modul praktikum berbasis Problem Based Learning (PBL) terhadap keterampilan proses sains pada materi jamur kelas x di SMA Negeri 1 Jongkong.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) yang disebut dengan penelitian dan pengembangan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengguakan model Borg and Gall.
Subjek pengembangan adalah ahli materi dan ahli media yang terdiri dari 3 ahli media dan 3 ahli materi. Sedangkan subjek uji coba adalah siswa kelas X IPA yang berjumlah 15 orang. Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 1 Jongkong.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Potensi dan masalah, yaitu hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Jongkong diperoleh bahwa di sekolah ini terdapat permasalahan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan LKS belum menampilkan struktur tubuh jamur secara morfologi dan anatomi. 2) Pengumpulan data, yaitu persiapan awal yang dilakukan pada langkah pengumpulan data informasi berupa silabus pembelajaran, perangkat pembelajaran, media pembelajaran, nilai siswa pada materi jamur, dan teori-teori
yang berkaitan dengan modul praktikum. 3) Desain produk, yaitu a) Tampilan Cover (Sampul), terdapat judul modul, gambar yang menunjukkan tentang materi, nama penyusun, kelas, logo kampus, dan logo sekolah. b) Tampilan Pembukaan,
terdiri dari kata pengantar, safety rules, petunjuk modul, daftar isi, materi fungi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran. c) Tampilan Isi, terdiri dari dasar teori, percobaan 1 dan 2, tujuan praktikum, aspek KPS dan tahapan pembelajaran PBL. d) Penutup, terdapat glosarium, daftar pustaka, dan identitas penulis. 4) Validasi desain, untuk menentukan kelayakan media pembelajaran terlebih dahulu
divalidasi oleh ahli meteri dan ahli media tersebut yang digunakan dengan memberikan angket dan rancangan desain kepada para ahli. Adapun hasil dari keseluruhan validator ahli materi dan ahli media terhadap kelayakan media Modul
Praktikum berbasis PBL pada materi Fungi/Jamur. Hasil validasi ahli media yaitu persentase 74% dengan kriteria layak dan hasil validasi ahli materi yaitu persentase 69% dengan kriteria layak. 5) Revisi desain, dilakukan guna
memperbaiki kesalahan yang terdapat didalam pengembangan modul praktikum yang telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Perbaikan dilakukan dengan penilaian dan saran dari para ahli dapat dilihat sebelum revisi dan sesudah revisi. 6) Uji coba produk, dilakukan kepada siswa kelas X IPA di SMA Negeri 1 Jongkong berjumlah 15 orang. Hasil persentase angket respon siswa yaitu 97,917% dengan kriteria sangat praktis dan hasil persentase dari angket respon
guru yaitu 98,75% dengan kriteria sangat praktis. 7) Revisi produk, Modul praktikum berbasis PBL yang dikembangan yaitu menambahkan aspek KPS bagian mengukur dan mengklasifikasi pada percobaan 1 dan 2.
Berdasarkan hasil uji coba produk dan pembahasan, secara umum dapat disimpulkan bahwa Modul Praktikum Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Proses Sains Pada Materi Jamur Kelas X di SMA Negeri 1 Jongkong dapat digunakan dan diterapkan sebagai bahan ajar yang baik di SMA Negeri 1 Jongkong secara kelompok maupun secara mandiri: 1) Hasil kelayakan penilaian dari para ahli terhadap Modul Praktikum Berbasis Problem Based Learning (PBL) diperoleh hasil persentase rata-rata dari ketiga validasi ahli media yaitu 74% dengan kriteria layak. Sedangkan hasil persentase rata-rata dari ketiga validasi ahli materi yaitu 69% dengan kriteria layak untuk digunakan dalam penelitian. 2) Hasil kepraktisan respon siswa setelah menggunakan Modul Praktikum Berbasis Problem Based Learning (PBL) didapatkan hasil angket respon siswa yaitu 97,917% dengan kriteria sangat praktis digunakan oleh siswa.
Hasil persentase angket respon guru yaitu 98,75% dengan kriteria sangat praktis. 3) Hasil keefektifan siswa setelah menggunakan Modul Praktikum Berbasis Problem Based Learning (PBL) diketahui bahwa hasil dari rata-rata persentase
seluruh siswa yaitu 91% dengan kriteria sangat efektif.