RINGKASAN SKRIPSI
Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui
Layanan Penguasaan Konten pada Siswa Kelas VIII A Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Jangkang Kabupaten Sanggau”. Masalah umum yang di bahas
dalam skripsi ini adalah: “Bagaimanakah Upaya Meningkatkan Konsentrasi
Belajar pada siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Jangkang Melalui Layanan
Penguasaan Konten?”. Sub masalahnya adalah: “1) Bagaimanakah gambaran
tingkat konsentrasi belajar siswa sebelum diberikan layanan penguasaan konten
pada siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jangkang? 2)
Bagaimanakah pelaksanaan layanan penguasaan konten untuk meningkatkan
konsentrasi belajar pada siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Jangkang? 3) Bagaimanakah peningkatan konsentrasi belajar pada siswa kelas
VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jangkang setelah diberikan layanan
penguasaan konten?”.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui gambaran
peningkatan konsentrasi belajar siswa melalui layanan penguasaan konten pada
siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jangkang. Sedangkan
tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui: “1) Gambaran konsentrasi
belajar pada siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jangkang .
2) Pelaksanaan layanan penguasaan konten untuk meningkatkan konsentrasi
belajar pada siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jangkang.
3) Peningkatan konsentrasi belajar pada siswa kelas VIII A Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Jangkang setelah diberikan layanan penguasaan konten”.
Variabel dalam penelitian ini adalah konsentrasi belajar dan layanan
penguasaan konten. Variabel masalahnya adalah “konsentrasi belajar”, variabel
tindakanya adalah “layanan penguasaan konten”. Metode dan bentuk penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian tindakan (Action research). Bentuk
penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Lokasi dan subjek
penelitiannya adalah di SMP Negeri 1 Jangkang dan subjeknya siswa kelas VIII
A yang berjumlah 10 orang siswa yang kurang memiliki konsentrasi belajar.
Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik observasi langsung, teknik
komunikasi langsung, teknik komunikasi tidak langsung, dan teknik studi
dokumenter. Alat pengumpul data berupa, pedoman observasi, panduan
wawancara, skala psikologis, dan dokumentasi.
Hasil pelaksanaan layanan secara khusus dapat dilihat dari peningkatan hasil
yaitu 1) Gambaran konsentrasi belajar siswa sebelum diberikan layanan
penguasaan konten pada siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Jangkang tergolong cukup, hal ini dilihat dari analisis skala psikologis sebelum
diberikan tindakan dengan persentase rata-rata 59% kategori cukup. 2) Proses
pelaksanaan layanan penguasaan konten untuk meningkatkan konsentrasi belajar
pada siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jangkang dilakukan
dengan 6 tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, tahap
analisis hasil evaluasi, tahap tindak lanjut, dan laporan. Pada pelaksanaan layanan
penguasaan konten ini dinyatakan Baik. 3) Terdapat peningkatan konsentrasi
belajar pada siswa kelas VIII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jangkang
iii

setelah diberikan layanan penguasaan konten, dari persentase 59% dengan
kategori cukup mengalami peningkatan setelah dilaksanakan tindakan siklus I
menjadi 64% dengan kategori cukup dan meningkat sesuai dengan harapan
peneliti setelah dilaksanakan tindakan siklus II dengan persentase 75% dengan
kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan dalam
bab IV maka dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya meningkatkan konsentrasi
belajar melalui layanan penguasaan konten pada siswa kelas VIII A Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Jangkang telah berhasil dengan baik.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dalam penulisan ini dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut: 1) Siswa bisa termotivasi agar mendapatkan
pemahaman, nilai, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik, dapat selalu berinisiatif
dan selalu bersemangat dalam belajar, dapat memusatkan perhatian kepada guru
yang sedang mengajar, dapat merespon apa yang disampaikan oleh guru dan
tertarik terhadap apa yang disampaikan. 2) Pelaksanaan penguasaan konten, guru
bimbingan dan konseling diharapkan dapat meningkatkan proses proses
pelaksanaan layanan penguasaan konten tidak hanya diperuntukan pada siswa
kelas VIII namun juga dapat diberikan kepada kelas VII dan IX sesuai dengan
kebutuhan dari masing-masing kelas. 3) Kepala sekolah juga perlu mendukung
dan menyediakan fasilitas yang lebih memadai dalam proses pelaksanaan layanan
penguasaan konten, karena kegiatan layanan penguasaan konten sangat
bermanfaat sebagai salah satu strategi pengentasan masalah siswa.

iv