Search for collections on digilib

MEDAN MAKNA KUE TRADISIONAL DALAM BAHASA DAYAK BIHDAYUH DIALEK BISOMU DI DESA SEMAYANG (KAJIAN SEMANTIK)

VINI, VALENTINA (2024) MEDAN MAKNA KUE TRADISIONAL DALAM BAHASA DAYAK BIHDAYUH DIALEK BISOMU DI DESA SEMAYANG (KAJIAN SEMANTIK). Diploma thesis, IKIP PGRI PONTIANAK.

[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf - Published Version

Download (147kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf - Published Version

Download (211kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf - Published Version

Download (249kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf - Published Version

Download (117kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (377kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf - Published Version

Download (8kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (143kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komponen makna yang terdapat dalam medan makna kue tradisional dalam BDBDB, jenis makna dalam medan makna kue tradisional dalam BDBDB, dan peran semantis dalam medan makna kue tradisional dalam BDBDB. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa bahasa Dayak Bihdayuh Dialek Bisomu yang digunakan informan, sedangkan data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang
dituturkaan informan yang mengandung medan makna kue tradisional. Teknik yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung, teknik catat, teknik rekam. Alat pengumpulan data berupa instrumen wawancara, alat tulis, perekam suara,
kamera. Teknik pemeriksaan keabsahaan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teori. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian ini ialah 1.Terdapat 20 leksem kue tradisional yakni (lamu,
ringkon, lopiat gala, lopiat borak, dodol ketan, wajik, bangkak, apap, juadah, dange, okok-okok, sikeke, sikeke babei paul, borak goring, lempek sagok, lempek gala, sukut goreng, gala goring, jejemput borak, kuranyak.) Data tersebut dianalisis menjadi 5 komponen makna yang dilihat dari sudut pandang bahan, sudut pandang alat, sudut pandang cara atau proses, sudut pandang bentuk, dan sudut pandang warna. 2.Terdapat 46 makna leksikal dikategorikan sebagai nomina dan 6 makna leksikal dikategorikan sebagai verba, dan makna kolokatif yang berhubungan dengan bahan, alat, berupa cara, bentuk, dan warna. 3.Peran semantis kue tradisional yakni sebagai: makanan yang dimakan pada hari-hari biasa, pada saat tahlilan, pesta gawai dan pesta pernikahan.

Kata Kunci: Medan Makna, Kue Tradisional, Dialek Bisomu

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Skripsi
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: perpus review ikip
Date Deposited: 08 Mar 2024 03:37
Last Modified: 08 Mar 2024 03:37
URI: http://digilib.upgripnk.ac.id/id/eprint/2418

Actions (login required)

View Item
View Item