Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan makna afiksasi dalam Bahasa Dayak Kanayatn Dialek Ahe, dengan fokus pada kajian morfologi. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif dengan bentuk kualitatif. Sujek penelitian ini melibatkan masyarakat
yang berkomunikasi dalam Bahasa Dayak Kanayatn Dialek Ahe. Data yang diambil dan menjadi sumber utama dalam penelitian ini adalah hasil pertuturan oleh warga Desa Tempoak, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung, teknik pencatatan dan perekaman, serta teknik simak libat cakap. Alat pengumpulan data yaitu, pedoman wawancara, perangkat perekam, dokumentasi, dan catatan lapangan. Keabsahan data yakni triangulasi sumber dan triangulasi teori. Setelah melakukan analisis, dapat disimpulkan bahwa hasil kajian afiksasi Bahasa Dayak Kanayatn Dialek Ahe di
Desa Tempoak, Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, mencakup berbagai aspek, termasuk bentuk, fungsi, dan makna afiksasi. Afiksasi dalam Bahasa Dayak Kanayatn Dialek Ahe termanifestasi dalam bentuk prefiks, sufiks, dan konfiks, masing-masing memiliki peran serta makna tersendiri Bentuk prefiks dalam Bahasa Dayak Kanayatn Dialek Ahe mencakup lima jenis, yaitu ba, sa-, di-, ka-, dan ta-. Sementara itu, bentuk sufiks terdiri dari tiga macam, yaitu -kan, -i,
dan -nya. Adapun bentuk konfiks terbagi menjadi tiga variasi, yakni sa-nya, ba-atn, dan ka-atn. Fungsi afiksasi dalam Bahasa Dayak Kanayatn Dialek Ahe melibatkan kata kerja intrasitif, kata benda, dan kata kerja pasif. Makna afiksasi yaitu seperti melakukan tindakan, pekerjaan, perbuatan, bilangan, dan memiliki sifat.

Kata kunci: Dayak Ahe, Afiksasi, Morfologi.