Skripsi ini berjudul “Implementasi Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 1 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu” Adapun yang menjadi tujuan umun dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi sejelas-jelasnya tentang Implementasi Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 1 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu.
Tujuan Khusus dalam penelitian ini untuk mengetahui: 1) Pelaksanaan dimensi profil pelajar pancasila dalam pembelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 1 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu; 2) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan profil pelajar pancasila dalam pembelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 1 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu; 3) Upaya guru dalam pelaksanaan profil pelajar pancasila dalam pembelajaran PPKn Kelas X di SMA Negeri 1 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan bentuk penelitian deskriftif, subjek dalam penelitian ini adalah guru PPKn dan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, dengan prosedur penelitian yaitu persiapan, pelaksanaan penelitian dan pasca penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung, komunikasi langsung dan teknik dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah panduan observasi, panduan
wawancara dan studi dokumentasi, Teknik analisa data yaitu reduction, data display, conclusion, drawing/verification, dengan teknik validitas data trianggulasi sumber.
Secara umum hasil penelitian ini yaitu bahwa profil pelajar Pancasila dalam pembelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu sudah dilaksanakan, dengan ciri-ciri profil pelajar Pancasila sebagai berikut yaitu beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia, guru PPkn sudah menerapkan kepada siswa sebelum belajar harus berdoa bersama. Selanjutnya berkebinekaan global, guru PPKn sudah memberikan penjelasan bahwa tidak boleh adanya bullying karena berbeda beda suku. Selanjutnya yaitu
bergotong royong, guru PPKn juga telah mempraktekkan secara langsung untuk siswa untuk mengumpulkan dan membuang sampah. Kemudian mandiri, guru PPKn juga telah memberikan pemahaman tentang buruknya budaya menyotek sehingga akan ketergantungan terhadap orang lain. Kemudian bernalar kritis, guru PPKn telah menerapkan kepada siswa dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas, guru akan memberikan pertanyaan guna mengaktifkan suasana kelas dan mengasah pola pikir. Selanjutnya yaitu kreatif, dalam mengasah kreatifan siswa guru PPKn memerintahkan siswa untuk membuat artikel sekreatif siswa. Adanya faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung terdiri dari faktor SDM guru yang berkompeten kemudian faktor fasilitas pembelajaran lengkap, adapun faktor penghambatnya seperti faktor kurangnya SDM yang menaungi kurikulum berkarakter, kemudian belum adanya bimtek secara komprehensif baik dalam konsepnya. Sedangkan upaya guru ialah harus memiliki peranan sebagai seperti
guru harus menjadi motivator,fasilitator, orgaanisator, informator, konselor.