Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Kondisi Sosial dan Kondisi Ekonomi Masyarakat Petani Karet Di Desa Temiang Kapuas. Metode yang digunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan bentuk Survei (Survey Studies). Menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner dan dokumentasi. Jumlah sampel 40 petani karet. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Kondisi sosial petani karet berdasarkan karakteristiknya, pendidikan petani karet tertinggi pada tingkat pendidikan SD terdapat 31 responden atau 77,5%. Umur petani karet tertinggi pada 35-44 tahun sebanyak 12 responden atau 30,0%. Pendidikan anak petani tertinggi pada tingkat SMA sebanyak 14 KK atau 35,0%.
Anggota rumah tangga tertinggi 1-6 anggota sebanyak 17 responden atau 42,5%. Pengalaman kerja patani 11-20 tahun lamanya. Kondisi ekonomi petani karet berdasarkan jenis karet terbagi menjadi 20 responden petani karet lokal dan 20
petani karet unggul. Biaya produksi karet lokal tertinggi 30.000-59.000 sebanyak 11 responden atau 55,00%. Biaya Produksi karet unggul tertinggi 60.000-100.000 sebanyak 12 responden atau 60,0%. Omzet karet lokal tertinggi 1.000.000-
1.499.00 sebanyak 9 responden atau 45,0%. Omzet karet unggul tertinggi 1.500.000-2.000.000 sebanyak 10 responden atau 50,0%. Pendapatan petani karet lokal tertinggi 1.900.000-1.000.000 sebanyak 9 responden atau 45,0%.
Pendapatan petani karet unggul tertinggi 1.900.000-1.000-000 sebanyak 10 responden atau sebesar 50,0%. Faktor pendorong masyarakat tetap menjadi petani karet yaitu luas lahan yang sudah dimiliki.

Kata Kunci: Petani Karet, Kondisi Ekonomi, Kondisi Sosial