Tujuan skripsi ini adalah 1) Perencanaan pembelajaran media meja yg di modifikasi untuk meningkatkan keterampilan service dalam permainan tenis meja pada siswa kelas VII SMP
Negeri 05 Tayan Hulu. 2) Pelaksanaan pembelajaran media meja yg di modifikasi untuk meningkatkan keterampilan service dalam permainan tenis meja pada siswa kelas VII SMP Negeri 05 Tayan Hulu 3) Peningkatan keterampilan service dalam
permainan tenis meja dengan menggunakan media meja yang di modifikasi pada siswa kelas XI IPA SMP Negeri 05 Tayan Hulu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan.
Pembelajaran melalui media meja yang di modifikasi adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran meja yang di modifikasi adalah sebuah media yang mudah diterapkan, media pembelajaran ini tersebut melihat kemampuan siswa pada perbedaan pengetahuan awal setiap siswa untuk mencapai hasil belajar. Guru menyajikan materi dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing
Kesimpulan penelitian ini adalah Berdasarkan pengamatan pra observasi yang telah dilakukan dalam pembelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan khususnya cabang olahraga tenis meja, ini disebabkan karena proses pembelajarannya terlalu monoton. Sehingga masih jauh dari ketuntasan, terlihat dari jumlah siswa kelas VII terdapat 30 siswa, 20% terdiri 6 siswa yang mencapai KKM dan 78,58% terdiri dari 24 siswa yang belum mencapai KKM, dinyatakan tuntas bila mencapai persentase 75%. Tenis meja atau pingpong olahraga yang
melibatkan dau atau empat orng pemain yang memukul bola ringan yang disebut bola pingpong di atas meja mengunakan raket kecil yang di sebut bet. Proses pembelajaran service tenis meja di Sekolah Menengah Pertama Negeri 05 Tayan Hulu juga memiliki permasalahan permasalahan yang di ketahui
bahwa masih banyak siswa yang belum memenuhi kreterial ketuntansan, hampir rata rata siswa tidak dapat melakukan pukulan service forehand pada permainan tenis meja dengan baik proses pembelajaran pukulan forehand di sekolah tersebut terkendala dengan minimnya fasilitas olahraga. Terlihat jelas ketika siswa melakukan praktik di lapangan, dari meja yang digunakan sudah rusak. Selain itu pelaksanaan proses pembelajaran terkesan kaku dan tidak bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari belajar siswa pada materi pukulan forehand yang belum mencapai KKM yaitu 75.