Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian sejarah ini memiliki beberapa tahapan, yaitu: 1) heuristik, 2) verifikasi, 3) interpretasi, dan 4) historiografi. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data dengan menggunakan wawancara mendalam terhadap sumber Primer dan sumber Sekunder. Sumber primer dalam penelitian ini, yaitu masyarakat yang terlibat atau yang terdampak akan bencana banjir yang terjadi di tahun 2004-2021. Dan Sumber sekunder dalam penelitian ini yakni masyarakat yang tidak terlibat langsung dalam kejadian bencana banjir di Kota Pontianak.
Banjir yang terjadi di Kota Pontianak sejak tahun 2004-2021 mengalami kenaikan baik dari curah hujan sampai dengan hari hujan yang terjadi di Kota Pontianak. Hujan yang terjadi di Kota Pontianak setiap tahunnya ini merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana banjir. Selain itu, drainase yang ada di Kota Pontianak tertutup akan bangunan sehingga membuat system drainase tidak berfungsi semestinya. Dari kejadian banjir yang terjadi di setiap tahunyya ini membuat masyarakat sudah terbiasa akan hal tersebut. Akan tetapi masyarakat sudah melakukan bentuk mitigasi bencana terutama dengan masyarakat tepian yang rawan akan terdampak bencana banjir. Rumah panggung menjadi salah satu bentuk antisipasi masyarakat tepian untuk tidak tegenang air untuk pemukiman masyarakat setempat, dan untuk masyarakat wilayah tengah kota bentuk antisipasi masyarakat yaitu dengan menyimpan barang-barang elektronik dan rumah tangga ketempat yang lebih tinggi.

Kata Kunci: Banjir, Kota Pontianak