Sepak bola merupakan salah satu cabang olaraga permainan yang termasuk dalam materi pokok pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Banyak manfaat yang diperoleh dengan bermain sepak bola yang diantaranya adalah dapat membentuk sikap tubuh yang baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan dan kemampuan jasmani. Manfaatnya bagi rohani yaitu kejiwaan,
kepribadian dan karakter akan tumbuh kearah yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu variabel masalah dan variabel tindakan, variabel masalah dalam penelitian ini kemampuan shooting pada permainan sepak bola, serta tindakan nya pendekatan bermain
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian tindakan kelas karena penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan dengan menggunakan pendekatan bermain untuk meningkatkan kemampuan shooting pada permainan sepak bola pada siswa SMP
kelas VII Budi Baik Pontianak.
Subjek penelitian yang terdapat pada penelitian ini adalah 1 orang guru mata pelajaran penjaskes dan siswa yang berjumlahkan 1 orang yang terdiri dari 4 orang perempuan dan 1 orang laki-laki di kelas VII SMP Budi Baik Pontianak.
Hasil penelitian, pra siklus ketuntasan hasil belajar siswa kemampuan shooting pada permainan sepak bola tuntas sebesar 25% sedangkan pada siklus I dalam kemampuan shooting pada permainan sepak bola dengan menggunakan pendekatan bermain jumlah siswa yang tuntas sebesar 25%, sehingga masih dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II mencapai 96% yang artinya sudah melebihi dari indikator yang ditentukan yaitu 100%.
Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatan berhasil, terjadi peningkatan peresentase hasil keaktifan siswa belajar pada siklus II yang mendapat nilai 100% dari hasil tes penilaian. Dengan demikian maka pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan bermain pada siswa SMP kelas VII Budi Baik Pontianak pada pembelajaran shooting sepak bola hanya sampai di siklus II.
Hasil yang diperoleh dari perhitungan presentase menggunakan rumus tersebut maka dapat dikategorikan nilai siswa pada siklus II ini telah mencapai target kriteria ketuntasan klasikal yaitu 75% maka dengan ini penelitian di anggap
mengalami peningkatan dan berhasil.
Hal ini cukup beralasan jika ditinjau dari indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah ketuntasan persentase siswa SMP kelas VII Budi Baik Pontianak, siswa dikatakan berhasil.