MARTINUS, DENO (2023) UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA SISWA KELAS XI TKJ 1 SMK NEGERI 1 SAMBAS. Diploma thesis, IKIP PGRI PONTIANAK.
RINGKASAN SKRIPSI.pdf - Published Version
Download (296kB)
BAB I.pdf - Published Version
Download (321kB)
BAB II.pdf - Published Version
Download (591kB)
BAB III.pdf - Published Version
Download (586kB)
BAB IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (678kB)
BAB V.pdf - Published Version
Download (291kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (187kB)
Abstract
Judul skripsi ini adalah Upaya Meningkatkan Keterampilan Passing Dalam Permainan Sepak Bola Menggunaka Metode Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Siswa Kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Sambas. Tujuan skripsi ini adalah 1) Perencanaan pembelajaran metode kooperatif tipe TGT (teams games tournament) untuk meningkatkan keterampilan passing dalam permainan sepak bola pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Sambas. 2) Pelaksanaan pembelajaran metode kooperatif tipe TGT (teams games tournament) untuk meningkatkan keterampilan passing dalam permainan sepak bola pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Sambas. 3) Peningkatan keterampilan passing dalam permainan sepakbola dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT (teams games tournament) pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Sambas.
Metode yang digunakan dalampenelitian ini yaitu metode kooperatif tipe TGT (teams games tournament). salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan lima sampai enam orang siswa yang sudah di bentuk oleh guru. Guru menyajikan materi dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Menurut Sukmadinata (2017) penelitian deskritif adalah karakteristik penelitian yang dapat
mengungkapkan atau membedah berbagai fenmena alam dan sosial dalam masyarakat secara spesifik. Adapun bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto (2015) Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memaparkan
terjadinya sebab-akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan , dan memaparkan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas atau PTK adalah jenis penelitian yang memaparkan baik proses maupun hasil, yang melakukan PTK di kelasnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaranya.
Kesimpulan penelitian ini adalah Berdasarkan pengamatan pra observasi yang telah dilakukan dalam pembelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan khususnya cabang olahraga sepak bola, ini disebabkan karena proses pembelajarannya terlalu monoton. Sehingga masih jauh dari ketuntasan, terlihat
dari jumlah siswa kelas XI TKJ 1 terdapat 30 siswa, 29,50% terdiri 9 siswa yang mencapai KKM dan 70,50% terdiri dari 21 siswa yang belum mencapai KKM, dinyatakan tuntas bila mencapai persentase 75%. Sepakbola merupakan permainan menyepak bola dengan tujuan memasukkan bola kegawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri dari kemasukan bola serta pemain dapat menggunakan seluruh anggota badan kecuali bagian lengan.
Proses pembelajaran mengoper bola di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sambas juga memiliki permasalahan yang sama. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada materi mengoper bola yang belum optimal. Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan, proses pembelajaran mengoper bola di sekolah tersebut terkendala dengan minimnya fasilitas olahraga. Terlihat jelas ketika siswa melakukan praktik di lapangan, jumlah bola yang digunakan tidak seimbang dengan jumlah peserta didik. Selain itu pelaksanaan proses pembelajaran terkesan kaku dan tidak bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari belajar siswa pada materi mengoper bola yang belum mencapai KKM yaitu 75.
Permainan sepak bola di lingkungan sekolah merupakan mediator untuk siswa. Siswa diharapkan tidak hanya terampil dalam bermain sepak bola saja, namun seorang guru penjas harus dapat menyampaikan kaidah permaianan sepak bola tersebut kepada seluruh siswa. Permainan ini juga mengembangkan semangat persaingan yang sehat di lingkungan siswa tersebut. Tujuan permainan sepak bola yang paling utama dan yang paling diharapkan untuk dunia pendidkan jasmani.
Selain itu melalui permianan sepak bola kita mengharapkan dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang semangat persaingan (competition), kerjasama (coopertation), interaksi sosial (social interction) dan Pendidikan moral (moral�education). Dalam permainan sepak bola salah satu teknik dasar yang paling dominan di gunakan adalah passing. Passing dalam permainan sepak bola adalah seni memindahkan momentum bola dari satu permain kepemain lainnya. Dalam
bermain biasanya siswa masih sering melakukan passing yang asal-asalan terkadang hal tersebut terbawa saat pertandingan. Kurangnya variasi di dalam latihan menjadi penyebab siswa merasa jenuh dan sering melakukan kesalahan
yang mendasar dalam melakukan passing disaat latihan maupun pertandingan.
Permainan sepak bola salah satu teknik dasar yang paling dominan digunakan adalah passing. Passing dalam permainan sepakbola adalah seni memindahkan momentum bola dari satu permain ke pemain lainnya. Dalam bermain biasanya siswa masih sering melakukan passing yang asal-asalan terkadang hal tersebut terbawa saat pertandingan. Kurangnya variasi di dalam latihan menjadi penyebab siswa merasa jenuh dan sering melakukan kesalahan yang mendasar dalam melakukan passing di saat latihan maupun pertandingan.
Sepak bola mempunyai sejarah yang cukup tua sekali walaupun bentuk dan peraturan permainan yang terdahulu tidak sama yang sekarang ini, karena mengalami perubahan sejarah lahirnya sepak bola, pertama kali permainan sepak bola sudah dikenal orang di Cina pada zaman dinasti Han, lebih kurang tahun 122-247 SM dimana bukti tentang permainan sepak bola ini terdapat dalam buku peninggalan tentara Cina, yang memuat gambar-gambar orang bermain sepak bola yang pada waktu itu disebut “Tsu Chiu” Tsu artinya kaki, Chiu artinya bola yang dibuat dari kulit dan di dalamnya diisi dengan rumput. Tsu-Chiu dimainkan oleh dua regu masing-masing regu terdiri dari sepuluh orang. Dilakukan di istana ditengah-tengah lapangan di dirikan dua buah tiang bambu setinggi 9 meter, dengan dihiasi pita-pita sutera yang beranekargam warna untuk memeriahkan suasana perayaan ulang tahun raja. Di antara kedua bambu tersebut diberi jaring, dimana lubang-lubang jaring itu bergaris tengah 30 cm. Permainan ini dimainkan oleh prajurit secara bergantian menendang bola ke arah jaring, bola dianggap masuk, apabila dapat menembus lubang jaring tersebut regu tersebut yang di anggap pemenang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Skripsi |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan > Pendidikan Jasmani |
Depositing User: | perpus review ikip |
Date Deposited: | 24 Feb 2023 08:45 |
Last Modified: | 24 Feb 2023 08:45 |
URI: | http://digilib.upgripnk.ac.id/id/eprint/1440 |