Judul dalam penelitian ini ialah “Analisis sikap kejujuran pada saat pembelajaran daring siswa kelas X SMK Koperasi Pontianak”. Adapun masalah umum dalam penlitian ini adalah: “Bagaimana gambaran sikap kejujuran siswa pada saat pembelajaran daring siswa kelas X SMK Koperasi Pontianak?”. Adapun masalah khusus dalam penelitian ini (1) Bagaimana gambaran sikap kejujuran siswa pada saat pembelajaran daring siswa kelas X SMK Koperasi Pontianak? (2) apa faktor yang mempengaruhi sikap kejujuran siswa kelas X SMK Kopearsi
Pontianak? (3) Bagaimanakah peranan guru BK dalam pembinanan sikap kejujuran siswa selama pembelajaran daring siswa kelas X SMK Koperasi Pontianak?
Tujuan penelitian ini secara umum yaitu untuk mengetahui sikap kejujuran siswa pada saat pembelajaran daring siswa kelas X SMK Koperasi Pontianak. penguatan karakter disiplin siswa pada kelas VIII SMP Negeri 12 Sungai Raya. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Gambaran sikap kejujuran siswa pada saat pembelajaran daring siswa kel X SMK Koperasi Pontianak. (2) Faktor yang mempengaruhi sikap kejujuran siswa kelas X SMK Koperasi Pontianak. (3) Peran guru BK dalam pembimbingan sikap kejujuran siswa selama pembelajaran daring kelas X SMK Koperasi Pontianak.
Metode dan bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan bentuk penelitian adalah penelitian survei. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: teknik komunikasi langsung, teknik komunikasi tidak langsung dan teknik dokumenter. Alat pengumpulan data yang
digunakan berupa: pedoman observasi, panduan wawancara, skala psikologis, dan dokumentasi. Hasil analisis data yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka secara umum dapat dilihat hasil sikap kejujuran siswa pada kelas X termasuk
kategori cukup.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap kejujuran siswa pada kelas X SMK Koperasi Pontianak termasuk kategori cukup dengan perolehan persentase sebesar 53,9%. Dari kelas X BDP total keseluruhan 1.443, kelas X RPL total keseluruhan 2,302, dan kelas X AKUTANSI 2,131. Dilihat dari kejujuran siswa kelas X “cukup” adalah kelas X RPL dengan jumlah skor keseluruhan 2,302 dari pilihan jawaban tiap pertanyaan yang dijawab. Pada kelas X BDP kejujuran siswa “Cukup” yaitu tidak mau berbohong, dengan jumlah 4 item pertanyaan
memperoleh skor 235 dan kejujuran siswa rendah terdapat pada indikator 1 faktor internal yaitu “Faktor internal ( ingin dipuji, ingin menghindari hukuman atau sesuatu yang tidak menyenangkan, ingin mendapat sesuatu yang diinginkan )”
dengan jumlah 3 item pertanyaan memperoleh skor 163. Pada kelas X RPL kejujuran siswa “Cukup yaitu mengerjakan sendiri pekerjaan yang diberikan guru dengan jumlah 2 item pertanyaan memperoleh skor 368 dan kejujuran siswa paling rendah terdapat pada indikator 7 yaitu “Faktor internal ( ingin dipuji, ingin menghindari hukuman atau sesuatu yang tidak menyenangkan, ingin mendapat sesuatu yang diinginkan )” dengan jumlah 3 item pertanyaan memperoleh skor 266. Pada kelas X AKUTANSI kejujuran siswa “Cukup” yaitu “Mau mengakui
kesalahan” dengan jumlah 4 item pertanyaan memperoleh skor 300 dan kejujuran siswa paling kurang terdapat pada indikator 1 yaitu “Faktor internal (ingin dipuji, ingin menghindari hukuman atau sesuatu yang tidak menyenangkan, ingin mendapat sesuatu yang diinginkan )” dengan jumlah 3 item pertanyaan memperoleh skor 219. Dari hasil olah data di atas tiap siswa menjawab skala psikologi perindikator kelas terbukti siswa kejujuran dalam mengikuti tata tertib yang ada disekolah hal ini terbukti dari hasil analisis skala psiologi berada pada katagori “Cukup”. Berdasrkan hasil kesimpulan di BAB IV maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sikap kejujran siswa pada kelas X SMK Koperasi
pontianak telah dilaksanakan dengan baik.
kesimpulan dalam penelitian ini adalah Kejujuran siswa SMK Koperasi Pontianak pada saat pembelajaran daring tergolong dalam katagori cukup, hal ini dilihat dari hasil analisis skala psikologis dengan kategori cukup. faktor yang mempengaruhi kejujuran siswa pada saat pembelajran daring yaitu faktor internal dan faktor eksternal. peranan guru bimbingan dan konseling sangatlah besar pentingnya, maka dalam tugasnya sebagai guru bimbingan dan konseling, ia
dituntut untuk memperhatikan aspek-aspek pribadi siswa, antara lain aspek kematangan, dan bakat, kebutuhan, kemampuan dan sikap agar siswa diberikan bantuan dalam mencapai tingkat kedewasaan yang optimal.