Penelitian ini dilatar belakangi oleh hampir punahnya salah satu unsur kebudayaan Indonesia khususnya kebudaayn masyarakat Dayak Ahe, yaitu prosesi Bataah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk leksikon makanan dan peralatan dalam prosesi Bataah adat Dayak Ahe desa jahandung, kecamatan Monterado, kabupaten Bengkayang. Adapun permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah bentuk leksikon makanan dan peralatan dalam prosesi Bataah adat dayak Ahe desa Jahandung Kabupaten Bengkayang, (2) Bagaimanakah makna leksikon makanan dan peralatan dalam prosesi Bataah adat dayak Ahe desa Jahandung kabupaten Bengkayang, (3) Bagaimanakah cerminan budaya yang terdapat dalam prosesi Bataah adat dayak Ahe desa Jahandung kabupaten Bengkayang. Data dalam penelitian ini adalah leksikon makanan dan peralatan dalam prosesi Bataah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi partisipan, wawancara, rekam, dan teknik dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman
wawancara, alat rekam, dan handphone. Berdasarkan hasil analisis data yang telah peneliti lakukan, temuan peneliti menunjukan tiga hal berikut ini. Pertama, berdasarkan bentuknya dari 40 leksikon makanan dan peralatan dalam prosesi Bataah ditemukan tiga puluh tiga leksikon kata dasar (monomorfemis) dan tujuh leksikon kata berimbuhan (polimorfemis). Kedua, terdapat tiga puluh satu makna leksikal pada makanan dan peralatan yang digunakan dalam prosesi Bataah. Ketiga, cerminan budaya dalam prosesi Bataah adat dayak Ahe dibagi menjadi tiga yaitu, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan leluhur, dan hubungan manusia dengan manusia.

Kata Kunci: leksikon, prosesi Bataah, Dayak Ahe